Kabarnanggroe.com, Idi – Skuad sepakbola Aceh Besar makin menampakkan konsustensinya. Usai melalui tarung melelahkan di babak perempatfinal yang diklaim the real final versus Bireuen, hari ini Kamis (11/ 07/2024), pasukan Seulawah Belia, sukses menang dari pasukan belia Aceh Barat di Lapangan Matang Rayeuk. Peudawa, dengan skor 3-0.
Sukses itu membuat pasukan Seulawah Belia Aceh Besar menapak babak final Cabor Sepakbola Popda ke-17 Aceh Timur, menjajal skuadra Pidie yang membekap Aceh Selatan di semifinal lainnya.
Pidie terpaksa melalui drama adu 12 pas atau adu penalti dengan skor akhir 5-3 setelah main 0-0 dalam babak reguler.
Bagi Aceh Besar, ini adalah meretas sejarah, untuk pertama kalinya melaju hingga babak final. Tak ayal prestasi itu langsung menuai apresiasi dari Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM.
“Selamat dan apresiasi atas sukses anak anak bola Popda XVII, kita doakan agar konsistensi itu terus berlanjut. Dengan trend permainan yang terus meningkat, kita optimis kali ini Aceh Besar akan meraih medali paling prestisius, cabor sepakbola,” kata Iswanto dalam nada optimis sembari berharap warga Aceh Besar mendoakan perjuangan putra putri Aceh Besar di Popda ke-17 Idi.
Partai final sepakbola Popda dijadwalkan berlangsung, Jumat (13/07/2024) besok di lapangan sepakbola Mon Sikurueng, Peureulak.
Pada laga semifinal yang dilaksanakan di Stadium Matang Rayeuk, pasukan Abdul Musawwir membuka keunggulan pada menit 15 melalui gol cantik Malik Al Ghazali (10). Tak lama kemudian menit 21, Arkaan dan kawan-kawan menambah keunggulan lewat kaki Muhammad Akbar (11).
Keunggulan 2-0 skuad muda Aceh Besar tidak mampu dibalas oleh skuat Aceh Barat hingga turun minum.
Pada babak kedua tim sepak bola Aceh Barat mencoba memperkecil ketertinggalannya, namun lagi-lagi kandas di tangan penjaga gawang Aceh Besar Muhammad Aulia Marsel.
Bahkan gawang skuad Aceh Barat kembali bobol pada menit ke 52 melalui sundulan Kapten Muhammad Arkaan Fikri (7); skor 3-0 membuat tim besutan Abdul Musawwir lebih percaya diri, bahkan banyak peluang yang diciptakan, namun tidak berbuah gol.
Tertinggal 3 gol, tim sepak bola Aceh Barat mencoba membangun serangan untuk mengejar ketertinggalan, namun lagi-lagi tidak mampu membendung pertahanan Muhammad Khalil.
Banyak tendangan penjuru skuad Aceh Barat dimentahkan oleh bek dan kiper Aceh Besar, hingga berakhir babak kedua tidak ada perubahan skor bagi kedua kesebelasan. Skor 3-0 untuk kemenangan Aceh Besar bertahan hingga akhir permainan babak kedua.
Dengan kemenangan tersebut tim sepak bola Kabupaten Aceh Besar akan ditunggu Skuadra Pidie pada partai final besok yang akan digelar di Stadium Mon Sikureung, Aceh Timur.
Pada pertandingan tersebut Ketua Kontingen Aceh Besar Drs. Sulaimi MSi juga turut memberikan dukungan dan semangat kepada anak-anak Aceh Besar, bahkan juga hadir Kadis DPMG Aceh Besar Carbaini S.Ag, Sekdisdikbud Aceh Besar yang juga Ketua tim sepak bola Popda Aceh Besar Fakhrurrazi SE (Ngoh Fahrol) dan sekretaris Tim Fakhrurrazi ST (Bobo) serta seluruh official tim, termasuk tim medis yang didatangkan dari negara tetangga Jhon Kenneck serta atlet dari cabor lain yang telah selesai bertanding.
Usai laga berakhir Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi MSi sekaligus Ketua Kontingen Aceh Besar mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada tim sepak bola Aceh Besar, karena menurutnya anak-anak Aceh Besar kemarin sudah bermain habis-habisan untuk mencapai kemenangan dan hari menemukan lawan yang sedikit lebih ringan.
“Anak-anakku kalian hari ini bermain sangat luar biasa, mental, semangat dan kekompakan yang kalian lakukan ini sangat membuat kami terharu, kita menang hari ini karena kita selalu kompak,” ucapnya.
“Kemarin kita menghadapi lawan yang sangat luar biasa, hingga kita harus habis-habisan untuk memperoleh kemenangan, dan Alhamdulillah hari ini lawan kita sedikit lebih ringan sehingga kita dengan mudah menciptakan tiga gol kegawang mereka,” ujarnya.
“Pada partai Final nanyi yang terpenting adalah mentalnya, karena kalau tidak ada mental, kita tidak akan mendapatkan kepingan emas, ingat anakku, jika bola kalah tidak ada artinya kita juara umum pada Popda XVII Aceh ini, namun jika bola juara dan tidak ada juara umum kita masih bisa berbangga, karena bola merupakan detak jantungnya olahraga,” tambahnya.
Sekda Sulaimi mengatakan baru pada Popda kali ini sepak bola Aceh Besar mencapai final, menurutnya tim sepak bola Aceh Besar biasa pada setiap Popda hanya mampu bertahan sampai delapan besar.
“Jujur saya katakan, baru dibawah kepelatihan Abdul Musawwir sepak bola Aceh Besar pada even Popda masuk final, sebelumnya belum pernah, semoga pada Popda ini kita meraih juara dicabor yang penuh gensi ini,” pungkasnya.(Rinaldi)