kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dalam rangka mengatasi lonjakan harga bahan pokok akibat inflasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh melaksanakan Operasi pasar atau pasar murah di beberapa kabupaten dan kota di Aceh, menurut Kepala Disperindag Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM, pasar murah tersebut penting untuk diselenggarakan untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat miskin di beberapa kabupaten di Aceh.
Ia mengatakan, pasar murah dilaksaknakan menjadi langkah awal dalam mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen sekaligus menyampaikan bahwa harga komoditas pangan bisa murah tanpa harus merugikan petani.
“Artinya petani memperoleh keuntungan, pedagang memperoleh marjin keuntungan yang wajar, dan aksesbilitas masyarakat dalam pemenuhan bahan pangan dapat memperoleh harga yang murah dan terjangkau,” katanya di Banda Aceh, Jumat (11/11/2022).
Menurutnya, pasar murah jug sebagai upaya mengoptimalisasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium untuk mengatasi gejolak harga beras. Melalui program ini, masyarakat tetap dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau.
“Pelaksanaan KPSH beras medium ini merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk mencegah dan mengatasi gejolak harga beras, sehingga masyarakat dapat memperoleh beras dengan harga yang terjangkau,” ujar Tanwier.
Ia menjelaskan, pasar murah juga mendorong daya beli masyarakat, karena dengan daya beli yang tinggi tentu akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, disinilah peran pemerintah untuk menyediakan barang yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Daya beli masyarakat tentu erat kaitannya dengan perkembangan sektor ekonomi di tanah air.
“Bila daya beli masyarakat meningkat, kegiatan ekonomi pun akan berlangsung lancar. Karena perputaran ekonomi dipengaruhi oleh transaksi jual beli yang dilakukan masyarakat. Inilah yang membuat pemerintah harus mengimplementasikan cara efektif untuk meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan cara menyediakan pasar murah,” pungkasnya. (Adv)