Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Hujan deras mengguyur Kota Banda Aceh pada Sabtu (11/10/2025) pagi mulai pukul 09.00 WIB, setelah sekian lama diterpa panas dan sekali-kali hujan rintik-rintik.
Sejumlah ruas jalan di kawasan Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh tergenang air, termasuk jalan yang masih dalam tahap peningkatan dengan pasir dan batu (sirtu) di kawasan Doi, Ulee Kareng tergenang air.
Jelang pukul 10.00 WIB, cuaca yang awalnya redup disertai hujan deras mulai memancarkan matahari dengan hujan rintik-rintik dan para pengendara roda dua yang sebelumnya memilih berdiam diri di rumah, mulai keluar rumah.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Malikussaleh Aceh Utara, Kharendra Muis, menyampaikan prakiraan cuaca untuk Sabtu, (11/102025), di sejumlah wilayah Aceh, meliputi Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Langsa.
Secara umum, masyarakat di wilayah-wilayah ini akan menikmati cuaca cerah berawan sejak pagi hingga sore hari. Suhu udara diperkirakan berkisar antara 30 hingga 33 derajat Celcius, menandakan kondisi siang hari yang cukup hangat.
Namun, kewaspadaan perlu ditingkatkan karena awan penghujan diprediksi mulai timbul pada sore hari, membawa potensi hujan yang harus diwaspadai. Selain kondisi daratan, prakiraan cuaca juga mencakup sektor perairan.
Bagi para nelayan dan pengguna jasa transportasi laut, cuaca di perairan lepas pantai diprediksi hujan. Kecepatan angin di perairan berkisar antara 5 hingga 20 km/jam. Sementara itu, ketinggian gelombang laut di wilayah pesisir diperkirakan cukup tenang, yakni antara 0,1 hingga 0,3 meter.
Namun, di jarak 20 km lepas pantai, tinggi gelombang sedikit meningkat dan berada dalam rentang 0,3 hingga 0,9 meter. Meskipun tergolong kategori rendah, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem di tengah laut.
BMKG secara khusus memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap hujan yang diperkirakan terjadi pada sore hari. Disarankan untuk menghindari aktivitas yang padat pada sore hari guna meminimalisir risiko yang mungkin timbul akibat hujan.
Peringatan ini terutama ditekankan bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah hulu atau dataran tinggi, seperti daerah Aceh Utara bagian selatan, Bireuen bagian selatan, dan Aceh Timur bagian selatan.
Wilayah hulu seringkali lebih rentan terhadap dampak curah hujan tinggi seperti banjir bandang atau longsor, sehingga kewaspadaan dan persiapan mitigasi menjadi sangat penting.(Muh)