Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Harga minyak goreng kemasan baik MinyaKita maupun minyak goreng (migor) premium mulai naik.
Hal itu terkait minyak goreng curah mulai kosong di pasar Banda Aceh.
Berdasarkan pantauan Pos Aceh di Pasar Ulee Kareng, Banfa Aceh, Selasa (9/12/2025) siang, minyak curah sudah mulai kosong, hanya dalam kemasan, seperti Bimoli yang dibanderol hingga mencapai Rp 25.000 per liter.
Harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 20.000 per liter. Sedangkan minyak goreng curah sebelum kosong dijual Rp 22.000 per liter atau Rp 11.000 untuk setengah liter.
Fatah, salah seorang pedagang sayur- sayuran di Ulee Kareng menjelaskan minyak goreng curah sudah kosong dua hari, karena tidak ada lagi stok.
Ditambahkan, minyak goreng curah tidak bisa diangkut dari jalur laut, seperti BBM. Sehingga harus menunggu jalur darat sampai normal
Pedagang lainnya menambahkan stok minyak goreng kemasan di Banda Aceh akan habis dalam dua atau tiga hari mendatang.
Dia memperkirakan seusai krisis BBM akibat antrean panjang dan saat ini giliran antrean gas 3 kg, maka nantinya giliran minyak goreng.
Pedagang lainnya, Rahmat mengaku tidak memiliki stok minyak goreng kemasan dan curah. Dia beralasan harga minyak goreng sudah naik drastis.
Berbagai krisis yang terjadi di Banda Aceh saat ini Aceh karena gangguan distribusi pasokan akibat bencana banjir dan tanah longsor pada 26 November 2024.
Banjir di beberapa wilayah di Aceh, seperti Aceh Tengah dan Aceh Tamiang, khususnya putusnya jembatan Kutablang di Bireuen telah merusak akses jalan uang menghambat pengiriman logistik, termasuk bahan pangan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).
Untuk BBM dan gas 3 kg sudah teratasi usai pengiriman melalui jalur laut ke Banda Aceh. Sedangkan minyak goreng harus tetap jalur darat yang belum juga tembus dari Medan ke Banda Aceh sampai Rabu (10/12/2025).
Jika ini terus berlanjut, harga sembako, terutama minyak goreng akan terus meroket. Sama seperti saat ini, harga telur ayam ras antara Rp 80.000 sampai Rp 100 ribu per lempeng isi 30 butir atau Rp 3.500 per butir. (Muh)
