Kabarnanggroe.com, JAKARTA — Jakarta Islamic Centre (JIC) atau Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) pada tahun 2024 memasuki usia 21 tahun. Banyak capaian yang telah diraih PPIJ dalam kurun waktu dua dasawarsa.
Hal ini diungkap Kepala Pusat PPIJ KH Didi Supandi pada Silaturahmi Tokoh dan Ulama Jakarta yang digelar di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta lantai 22, Selasa (10/12/2024).
“Tahun 2024 ini menjadi berkah yang luar biasa. PPIJ yang telah berusia 21 tahun, ada beberapa pencapaian yang telah berhasil diperoleh PPIJ,” ungkap Kiai Didi.
Dari aspek manajemen mutu, JIC telah memperoleh sertifikat ISO 9001: 2015 pada November lalu. Sementara dari aspek kemakmuran masjid, JIC terus meningkatkan kemakmuran masjid dengan melaksanakan beragam kegiatan yang terbagi dalam kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Bahkan, dalam kegiatan mingguan, JIC pernah melaksanakan khotbah Jumat dengan tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
.
Aspek riset. PPIJ sukses menerbitkan Jurnal Al Madinah. Menurut Kiai Didi, Al Madinah bermakna peradaban dan keteraturan.
“Al Madinah Terbit perdana pada Agustus 2024. Fokus kajiannya pembangunan masyarakat perkotaan,” jelas Kiai Didi.
Aspek perluasan jejaring kerja. PPIJ sukses menjalin kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri. Saat ini ada sekitar sembilan kerja sama yang dimiliki oleh PPIJ. Untuk kerja sama luar negeri meliputi Turki, Maroko, Tunisia, Malaysia.
Aspek ekonomi kreatif. PPIJ telah memiliki produk air mineral kemasan. “JIC Water kami namakan. Kemudian roti JIC. Juga ada kantin JIC,” kata Kiai Didi.
Aspek media sosial. PPIJ telah meluaskan dakwah melalui media sosial. yang Seluruh media sosial yang dimiliki PPIJ telah terverifikasi.
“Baik Tiktok, Instagram, maupun Youtube sudah terverifikasi. Terus kami kembangkan demi penyebaran dakwah,” tandas Kiai Didi.
Kemudian Perpustakaan PPIJ telah meraih akreditasi A sangat memuaskan dari Perpustakaan Nasional. Pada 23 November yang lalu Perpustakaan PPIJ sukses meraih juara pertama pada lomba perpustakaan masjid seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
“Seluruh pencapaian ini merupakan persembahan PPIJ kepada Daerah Khusus Jakarta, menyongsong Jakarta sebagai kota global,” ungkap Kiai Didi.
Pada kesempatan ini, Kiai Didi juga menyinggung soal revitalisasi kawasan Jakarta Islamic Centre. Menurut Kiai Didi, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan JIC, jika hanya dilakukan renovasi akan menelan bisa sekitar Rp200 miliar.
Sementara jika dilakukan pembangunan secara utuh dengan desain baru dan perbaikan kawasan diperkirakan menelan Rp426 miliar. Angka yang sebenarnya kecil untuk Pemprov DKI Jakarta yang APBDnya pada 2025 mencapai Rp91 triliun lebih.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Plt Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Aceng Zaini menyampaikan apresiasi atas capaian PPIJ selama 21 tahun. “Atas nama Pemprov DKI Jakarta saya sampaikan apresiasi. Kita ketahui JIC ini dulunya Kramat Tunggak. Tadinya dari tempat yang gelap gulita (prostitusi) tempat yang kotor sekarang tempat yang suci dan bersih,” kata Aceng dalam sambutannya.
Menurut Aceng, PPIJ adalah mitra kerja Pemprov DKI Jakarta. PPIJ telah banyak berkontribusi dalam pengembangan Islam di Jakarta.
“PPIJ adalah lembaga keagamaan, mitra kerja Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Bintal. Bicara JIC ini bukan hanya kawasan masjid, tetapi peradaban Islam yang ada di Jakarta,” ujar Aceng.
Banyak prestasi yang telah diraih PPIJ. Terbaru, PPIJ sukses meraih penghargaan perpustakaan masjid terbaik nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
“Juga saya ucapkan selamat Ke PPIJ yang telah menjadi juara satu lomba perpustakaan masjid seluruh Indonesia,” jelas Aceng.
Kemudian, PPIJ telah membantu mensukseskan program Gubernur DKI terkait pemberdayaan kalangan disabilitas dan penanggulangan stunting di DKI Jakarta. PPIJ juga telah menjalin hubungan internasional. Tahun ini PPIJ mendapat kehormatan dengan kerja sama dengan Universitas Qarawiyin Maroko.
“Gratis untuk belajar di Qarawiyin Maroko. Ini dapat mengangkat citra Jakarta sebagai kota global di kancah dunia internasional. PPIJ menjadi kebanggaan Jakarta,” ungkap Aceng.*