Wisata  

Pulau Rukui, Destinasi Wisata Pantai Alami Nan Mempesona di Aceh Tamiang

Garis pantai objek wisata Pulau Rukui di Kampung Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang. FOTO/SCREENSHOT

Kuala Simpang – Pulau Rukui sebuah destinasi wisata pantai alami yang terletak di Kabupaten Aceh Tamiang dikenal dengan suasananya yang masih asri dan relatif tersembunyi dari banyak wisatawan yang datang, khususnya saat akhir pekan.

Pulau Rukui berada di Kampung Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang dan untuk menuju lokasi dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Pulau ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan pasir putih dan air laut yang jernih, menjadikannya tempat yang cocok bagi keluarga.

Pulau Rukui juga dikenal sebagai “rumah terakhir” bagi tukik tuntong laut, menunjukkan pentingnya peran ekologis daerah ini. Tetapi, dengan lingkungan yang masih “perawan” dan jarang dikunjungi membuat pantai ini menjadi tempat yang ideal untuk mencari ketenangan dan menjauh dari keramaian.

Meskipun keindahannya, Pulau Rukui menghadapi ancaman abrasi pantai yang signifikan akibat perubahan iklim, serta masalah sampah plastik (termasuk sampah kiriman dari negara tetangga) yang terdampar di pesisir pantai. Pemkab Aceh Tamiang, telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan dan memelihara objek wisata ini.

Pantai ini menawarkan keindahan alam yang sangat menawan dengan hamparan pasir putih, air laut yang jernih, serta suasana yang tenang dan damai. Bagi pecinta alam dan penikmat keindahan laut, Pantai Pulau Rukui merupakan tempat yang tepat untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

Pantai Pulau Rukui terkenal dengan keindahan alam yang masih asli dan belum terjamah oleh banyak wisatawan. Pantainya yang berpasir putih bersih membentang luas, dikelilingi oleh pepohonan hijau yang rimbun.

Pemandangan matahari terbit dan terbenam di pantai ini sangat menakjubkan, membuatnya menjadi spot favorit bagi para fotografer dan penikmat keindahan alam. Karena itu, Pantai Pulau Rukui merupakan juga objek wisata yang sangat potensial untuk terus dikembangkan sehingga dapat menarik para pengujung, baik pengunjung dari dalam maupun luar daerah.

Saat ini menjadi tempat wisata pada saat hari libur bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang. Kendatipun belum maksimalnya prasarana jalan menuju objek wisata pantai ini. Karena itu, Pantai Pulau Rukui merupakan juga objek wisata yang sangat potensial untuk terus dikembangkan sehingga dapat menarik para pengujung, baik pengunjung dari dalam daerah maupun luar daerah.

Sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang Provinsi Aceh, berkomitmen mengembangkan destinasi wisata pulau rukui yang berada Kampung (Desa,red) Alur Nunang Kecamatan Banda Mulia. Hal tersebut di sampaikan Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi saat memperingati hari lingkungan hidup sedunia, Senin (23/6/2025) silam..

“Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen mengembangkan pulau rukui serta sejumlah objek wisata lainnya sebagai destinasi ekowisata yang ramah lingkungan yang ditargetkan mampu menggerakkan ekonomi lokal,”ucapnya.

Armia Pahmi juga mengajak masyarakat mendukung gerakan belanja di kampung sendiri guna memperkuat UMKM serta membangun kecintaan terhadap produk lokal.

Objek wisata pantai Pulau Rukui ramai dikunjungi warga setiap akhir pekan di Kampung Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang. FOTO/SCREENSHOT

“Kita juga menekankan, melalui peringatan ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif atas bahaya sampah plastik di Destinasi wisata karena dapat mengancam lingkungan dan kesehatan”, ucap Bupati sembari menjelaskan, ini menjadi tanggung jawab bersama. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Surya Luthfi, dalam laporannya mengimbau masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, terutama melalui pemilahan sejak dari rumah, kantor dan lingkungan sekitar.

“Kegiatan ini mengusung tema global akhiri polusi plastik, yang di ikuti oleh sekitar 500 peserta dari unsur Forkopimda, OPD, perusahaan kelapa sawit, BUMN/BUMD, relawan, serta petugas kebersihan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam kegaitan membersihkan pantai dari sampah plastik bersama warga dan wisatawan lokal, turut melakukan penanaman pohon mangrove, ketapang kencana, serta pelepasan hewan endemik tuntong laut.(Adv)

Exit mobile version