Mahasiswa USK Kunjungi 5 Kampus di Malaysia dan Thailand

Mahasiswa USK Kunjungi 5 Kampus di Malaysia dan Thailand

Dr. Ir. Nasrullah RCL, ST, MT dosen pembimbing program (berdiri) dan mahasiswa saat foto di depan kampus Prince of Songkhla University Thailand saat mengikuti program kunjungan lima kampus di dua negara, yakni Malaysia dan Thailand, beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK USK

Kabarnanggroe.com, Kuala Lumpur — Dalam upaya memperluas jejaring internasional dan meningkatkan wawasan global, mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan Program International Outbound Mobility 2025 dengan mengunjungi lima kampus di dua negara, yakni Malaysia dan Thailand, sejak 21 Oktober hingga 3 November 2025.

Program tersebut diikuti oleh delapan mahasiswa lintas fakultas, dipimpin oleh Ketua Program Nabiel Azzam, didampingi oleh Dr. Ir. Nasrullah RCL, ST, MT selaku dosen pembimbing. Rangkaian kegiatan berlangsung di Universiti Sains Malaysia (USM) Pulau Pinang, Universiti Utara Malaysia (UUM) Kedah, University of Malaya (UM) Kuala Lumpur, Thaksin University Songkhla, dan Prince of Songkhla University Thailand, Kamis (6/11/2025).

Dalam kunjungan ke University of Malaya, rombongan mahasiswa USK disambut hangat oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Dr. Nik Nazri Bin Nik Ghazali, didampingi Timbalan Dekan Pelajar dan Alumni Dr. Suhana Koting, M.Eng.Sc., Ph.D. serta sejumlah dosen dan mahasiswa UM.

“Kami menyambut baik kunjungan mahasiswa USK. Ini menjadi kesempatan berharga untuk bertukar gagasan dan memperkuat kolaborasi antara UM dan USK,” ujar Prof. Nik Nazri.

Mahasiswa yang mengikuti program kunjungan lima kampus di dua negara, yakni Malaysia dan Thailand, foto depan Thaksin University Songkhla Thailand, beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK USK

Ketua rombongan Nabiel Azzam menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bukan hanya ajang akademik, tetapi juga bentuk pembelajaran lintas budaya. “Kami belajar banyak dari sistem pendidikan, riset, dan kehidupan kampus di luar negeri. Semua ini memperkaya cara pandang kami sebagai mahasiswa Indonesia,” tuturnya.

Selain berkunjung ke kampus, peserta juga mengikuti International Community Service dan International Real Work di Kampung Aceh, Yan Kedah, bersama mahasiswa UUM dan Thaksin University. Mereka turut menampilkan seni dan budaya Aceh serta mengikuti perkuliahan singkat di beberapa kampus mitra.

Seorang peserta, Rahma Dania Tjokra dari Fakultas Teknik Kimia, mengaku kagum dengan fasilitas laboratorium di universitas yang dikunjungi. “Fasilitas mereka luar biasa lengkap. Kami jadi lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas riset di kampus sendiri,” ungkapnya.

Di Kuala Lumpur, mahasiswa USK juga mengikuti International Meeting dengan Direktur Youth Centre (IYC) Malaysia, Dr. Mohammed Maliki Mohameed Rampee, yang juga Ketua Persatuan Alumni USM. Pertemuan tersebut membahas peluang kolaborasi kepemudaan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya melalui jaringan KNPI dan organisasi pemuda di Malaysia.

Para mahasiswa turut berinteraksi dengan masyarakat Aceh perantauan di kawasan Kampung Baru dan Chow Kit. Salah seorang tokoh Aceh di Malaysia, Tgk. Zakaria Zhak Ulee Glee, menjamu makan malam dan berbagi pengalaman dengan rombongan.
“Bertemu saudara sebangsa di negeri orang membuat kami menyadari pentingnya menjaga identitas budaya, di mana pun kita berada,” sebut Filzah Awanis, mahasiswa Fakultas Kedokteran USK.

Mahasiswa yang mengikuti program kunjungan lima kampus di dua negara, yakni Malaysia dan Thailand, foto depan University of Malaya (UM) Kuala Lumpur, beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK USK

Sementara itu, Dr. Nasrullah RCL menyebutkan bahwa program ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menumbuhkan karakter unggul dan wawasan global. “Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan, tetapi juga proses pembentukan karakter agar mahasiswa USK mampu bersaing secara internasional,” jelasnya.

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nanda Ananda Humairah, menambahkan bahwa keseimbangan antara identitas lokal dan pandangan global menjadi nilai penting dari program tersebut.

“Kami belajar bahwa menjadi warga dunia bukan berarti meninggalkan budaya sendiri. Justru dari jati diri lokal itulah kita bisa berkontribusi di level global,” terangnya.

Dr. Ir. Nasrullah RCL, ST, MT dosen pembimbing program dan mahasiswa saat foto di depan di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu.FOTO/ DOK USK

Rangkaian kegiatan berakhir pada 3 November 2025, dan para peserta kembali melanjutkan aktivitas akademik di kampus USK pada 4 November.
Lebih lanjut, Dr. Nasrullah RCL menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kesuksesan program ini.

“Alhamdulillah, seluruh agenda berjalan lancar dan penuh makna. Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa USK lainnya untuk menembus dunia internasional,” pungkasnya.(Wahyu/*)

Exit mobile version