Kabarnanggroe.com, Aceh Besar — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Besar, rabu (6/11) mengumumkan juara perpustakaan sekolah dan perpustakaan gampong terbaik sekaligus penyerahan penghargaan dan dana pembinaan. Acara yang berlangsung di pelataran gedung Dinas Perpustakaan di awali dengan penobatan Raja dan Ratu Baca oleh Bupati Aceh Besar yang di wakili asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan HM Ali SSos.
Untuk lomba perpustakaan sekolah terbaik jenjang SMP/MTs, 4 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) mendominasi juara yaitu I MTsN 2 (Tungkob), II MTsN (Kuta Baro), III MTsN (Jeureula), IV SMPN 1 Sukamakmur, V MTsN 1 (Indrapuri) dan juara VI SMPN Peukan Bada.
Sedangkan untuk katageri Perpustakaan Gampong Terbaik juara I di raih Gampong Reuhat Tuha – Sukamakmur, II Gampong Blang Krueng- Baitussalam, III Gampong Meunasah Mon Cut-Lhoknga, IV Gampong Lubok Sukon – Ingin Jaya, V Gampong Lambaro Samahani – Kuta Malaka dan VI Gampong Lamsiot – Indrapuri.
Kepala Kankemenag Aceh Besar yang di wakili Kasubbag tata usaha H Khalid Wardana SAg MSi yang hadir pada acara tersebut menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat untuk madrasah/sekolah dan gampong terbaik dalam pengelolaan perpustakaan. Apalagi jajaran Madrasah Tsanawiyah menunjukkkan keunggulan dalam sistem dan tata kelola perpustakaan. Dari 8 MTsN yang ada di Aceh Besar, 4 MTsN meraih juara perpustakaan terbaik.
Untuk itu pihaknya mendorong seluruh sekolah untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas layanan dan angka kunjungan pelajar yang meningkat sehingga keberadaan perpustakaan di rasakan mamfaatnya oleh siswa dan masyarakat.
Menurut Khalid Wardana, sebagian besar perpustakaan madrasah yang ada di Aceh Besar di kelola oleh tenaga profesional dari sarjana ilmu perpustakaan, bahkan ada yang telah di angkat sebagai abdi negara dari jalur pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Untuk itu para pengelola perpustakaan di minta untuk meningkatkan kreatifitas dalam menarik minat baca dan literasi dari kalangan siswa. Apalagi dengan pengaruh teknologi digital dan keberadaan android menyebabkan kunjungan ke perpustakaan dan minat baca di kalangan siswa menjadi menurun.(Herman/*)