Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dua tim eksekutif yang dihuni mantan pemain dari sejumlah klub di Aceh, khususnya Aceh Besar dan Banda Aceh melakukan uji tanding di Lapangan PSKB Cot Preh, Kecamatan Kutabaro, Aceh Besar, Rabu (6/8/2025) sore.
Laga yang dipimpin wasit Tarmizi berlangsung menarik, walau jalannya laga agak lambat, seiring usia pemain rata-rata sudah di atas 40 tahun, seperti Slamet Effendi, mantan pemain Persiraja era 90-an yang membela Berussia FC Kutabaro.
Namun, dalam hal passing bola tidak perlu diragukan lagi, sebagian besar pemain berusia lanjut ini tetap dengan baik melakoninya dengan pelan, seperti operan dari kaki ke kaki atau juga operan pendek melambung.
Para pemain ini ada yang berasal dari BUMN Angkasa Putra, pejabat Pemkab Aceh Besar, pengusaha, Keuchik Lampoh Daya, Sekdes Lam Seunong di Kutabaro dan sejumlah pensiunan.
Untuk postur tubuh tidak lagi ideal sebagai pemain sepakbola. sebagian sudah tumbuh subur, sehingga gerakan melambat saat mengejar bola atau pergerakan tidak luwes lagi saat menggiring bola.
Sejak kick-off babak pertama, pergerakan pemain bertumpu pada mengalirnya arah bola, sehingga satu sisi lapangan kosong dan sisi lainnya penuh dengan pemain yang berusaha mengejar bola.
Teriakan antar pemain juga disuarakan dengan memanggil nama rekannya untuk memberikan operan kepadanya atau juga teriakan ada lawan di belakang. Kondisi itu terus terjadi sepanjang babak pertama di bawah cuaca cerah, sehingga tidak terlalu menguras tenaga dibandingkan suhu tinggi.
Tetapi, dengan stamina yang terus menurun di lapangan akibat faktor usia, tidak menyurutkan semangat untuk bermain dengan gembira walau tampaknya tetap serius di lapangan.
Memasuki menit ke-30, permainan belum juga berubah dengan semua pemain tetap menjaga koridor aman untuk mencegah cedera, sehingga tidak ada benturan atau sliding, bahkan saling menghindar, walau bola direbut oleh tim lawan.
Seperti ditunjukkan oleh Musliadi yang berposisi sebagai sayap kiri kerap menghindar saat terjadi benturan, sehingga saat terjadi hadangan pemain lain langsung memberi operan kepada rekannya.
Begitu juga dengan Syahrizal atau Yahpi, Sekretaris PSAB Aceh Besar yang bermain apik sepanjang pertandingan yang berposisi sebagai gelandang. Bahkan berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-32 melalui sebuah tendangan voli melengkung untuk menjebol gawang Jambo FC untuk merubah skor menjadi 1-1.
Sebelumnya, gol berawal dari serangan Jambo FC ke area gawang Berussia FC yang menyebabkan terjadinya kemelut dan Wandi berhasil menendang bola ke gawang, sebelum ditendang kembali ke luar gawang, tetapi wasit mensahkan gol.
Dalam waktu tersisa babak pertama, tim Berussia FC yang dimotori Yahpi lebih banyak melancarkan serangan, tetapi gagal bersarang menjadi gol, sehingga sampai wasit Tarmizi yang bertindak tegas dan adil di lapangan meniup pluit, skor tidak berubah, tetap sama 1-1.
Memasuki babak kedua, pemain Berussia FC mengambil inisiatif serangan, tetapi kerap tertahan di lapangan tengah dan pemain Jambo FC juga berusaha melakukan serangan, tetapi juga gagal.
Bola yang mengalir secara perlahan di antara pemain, lebih banyak operan pendek mengalir dari kedua sisi, baik dari sisi tengah maupun sayap. Kadang-kadang passing bola jauh ke depan, gagal diamankan, lebih cepat keluar lapangan.
Namun, permainan yang ditunjukkan Berussia FC lebih lancar dengan memanfaatkan posisi sayap yang dikoordinir Munawir untuk menjebol gawang Jambo FC. Pada menit-menit awal babak kedua, Munawir berhasil menjebol gawang Jambo FC, sehingga skor berubah menjadi 2-1.
Butuh waktu lama bagi tim Jambo FC untuk menyamakan kedudukan, pada menit ke-26, pemain Jambo FC bernama Karel berhasil menjebol gawang Berussia FC melalu tendangan melambung mengarah ke gawang yang tidak mampu diantisipasi kiper, walau sempat ditepisnya dan skor berubah menjadi 2-2.
Tetapi, tidak butuh lama bagi Berussia FC untuk kembali unggul, hanya berselang tiga menit kemudian, Munawir, seorang pengusaha bengkel las berhasil membawa keunggulan kembali untuk timnya seusai menjebol gawang Jambo FC dan skor berubah menjadi 3-2.
Jelang akhir babak kedua, pemain Berussia FC terus berupaya menambah pundi-pundi gol, tetapi selalu gagal. Seperti seorang pemain lolos dari jebakan offside berhasil berhadapan dengan kiper, tetapi gagal menjadi gol.
Itu menjadi gol terakhir dalam laga persahabatan tim eksekutif, sehingga tim Berussia FC yang telah berdiri sejak 18 tahun lalu berhasil mengungguli Jambo FC dengan skor 3-2.
Seusai laga, pemain yang memang sudah sarat pengalaman ini saling bersalam-salaman dan hasil akhir bukan segalanya, tetapi sebagai upaya menjalin kembali persaudaraan dan persahabatan sesama pemain yang pernah merasakan kerasnya pertandingan saat masih aktif bermain di laga resmi.(Muh)