Kabarnanggroe, Banda Aceh – Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menggelar Demo Day dengan tema “Investing in the future building sustainable ventures (Investasi untuk membangun usaha yang berkelanjutan di masa depan)” bagi 22 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aceh. Kegiatan Demo Day yang digelar Mahasiswa Unsyiah dalam rangka peningkatan kapasitas start-up tahun 2023 yang diselenggarakan Inkubator Bisnis Universitas Syiah Kuala bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkopukm) RI dan dibuka melalui daring/zoom oleh Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Ir. Siti Azizah MBA, bertempat di Aula Meeting Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Selasa (05/09/2023).
Pada kesempatan tersebut, Christina Agustin A.Pi MM selaku Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Kemenkopukm RI mengatakan kegiatan ini merupakan wujud keseriusan dari Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia.
“Karena, kami ingin seluruh startup yang sudah difasilitasi bersama Universitas Syiah Kuala, supaya mereka dapat diangkat serta go global dan ini tidak main-main,” katanya.
Untuk diketahui bersama, pada tangal 20 September pihak Kementerian Koperasi dan UKM berkabolarsi dengan Asisten Deputi ekonomi bisnis akan berkerja sama dengan investor dari Australia dalam rangka melakukan macthing kepada startup yang sudah difasilitasi sejak tahun 2021 hingga 2022.
“Nanti, matchingg ini akan dilakukan di Jakarta dan para investor akan hadiri semua pada kegiatan Pitching ini,” ucapnya.
Kemudian, Christina meminta kepada startup yang berasal dari Universitas Syiah Kuala agar bersungguh-sungguh untuk melakukan atau ingin menjadi startup sesuai dengan pilihan atau keinginan dari Universitas Syiah Kuala. Karena, selama ini sudah ada sebanyak 22 Startup dan untuk menentukan 22 startup ini juga melalui proses panjang dan proses seleksi.
“Maka untuk itu, kami sangat berharap kepada startup yang sudah terpilih pada hari ini, nanti yang akan melakukan matching, sehingga mereka dapat dipertemukan dengan para investor terbaik ataupun dengan jaringan terkait lainnya, yang ingin mendukung dan mensport startup di Universitas Syiah Kuala Provinsi Aceh,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Azhari menyampaikan, pentingnya dukungan kolektif untuk UKM Aceh. Sebab UKM memiliki peran krusial dalam perekonomian Aceh.
“Jadi, UKM ini sangat membutuhkan dukungan semua pihak, baik itu dukungan dari pemerintah, investor, dan masyarakat, sehingga mereka bisa berkembang,” ujarnya.
Ia menambahkan, strategi startup diidentifikasi sebagai solusi yang potensial untuk memperbaiki dan meningkatkan UKM di Aceh dan pendekatan ini dapat membantu UKM untuk lebih inovatif.
“Maka, para startup haris manfaatkan teknologi modern, demi menciptakan peluang yang lebih besar untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” terangnya.
Sementara itu, Rektor USK Prof Dr Ir Marwan IPU melalui Warek III USK Prof Dr Mustanir M Sc mengungkapkan, memiliki suatu produk merupakan kewajiban dan agenda yang harus diwujudkan sebagai pengusaha muda sejak masa perkuliahan.
“Masa perkuliahan adalah waktu yang berharga, dan fokus ini jangan sampai hilang dimulai dari masa perkuliahan,” ungkapnya
Selain itu, dalam hal ini USK sangat komit dan serius memberikan dukungan kepada para UKM dan juga akan membantu mahasiswa yang ingin memiliki produk sendiri.
“Jika, ada mahasiswa yang ingin membuka usaha, tapi tidak memiliki modal. Kami, pihak USK akan membantu mahasiswa untuk mencairkan kredit KUR dari Bank Syariah Indonesia, selain itu kami akan membantu meringankan dengan cara menutupi cicilan selama tiga bulan,” pungkas Prof. Mustanir.(Budi)