Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar kembali digembleng seusai melakoni laga kualifikasi Grup C di Bireuen di Lapangan Persima, Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (5/7/2025) pagi.
Para pemain diberi waktu istirahat dua sehari setelah menghadapi laga terakhir Grup C di Stadion Cot Gapu Bireuen pada Rabu (2/7/2025) sore dengan hasil kalah tipis 2-3, namun tetap lolos ke playoff untuk memperebutkan tiket ke PORA XV Aceh Jaya 2026.
Tim muda Laskar Seulawah ini melakukan pelatihan untuk memulihkan kembali fisik dan stamina, sehingga kembali bugar untuk mengikuti latihan pada hari berikutnya dan uji coba sebelum berangkat ke Sigli, Pidie.
Pelatih sepak bola Pra PORA, Mukhlis Nakata mengatakan latihan pertama ini lebih menitikberatkan pada fisik pemain seusai istirahat dua hari. Disebutkan, fisik harus kembali prima setelah bertanding sebanyak tiga kali di Grup C dengan hasil sebagai runner-up.
Dia mengatakan latihan fisik ini masih berupa lari keliling lapangan, sprint jarak pendek dan juga berbagai pola lainnya. Seusai pemulihan fisik sekitar 1 jam lebih dengan latihan dimulai pukul 08.00 WIB, pemain dibagi dalam dua tim dengan skema operan bola pendek.
Latihan ini sebagai bagian memperkuat pola serangan dan juga bertahan, juga bagian dari kegembiraan pemain seusai mengalami ketegangan saat bertanding di Bireuen, khususnya saat melawan tuan rumah.
Para pemain melakukan latihan sambil tertawa lepas dan juga bercanda bersama temannya, jika gagal melakukan operan bola yang direbut tim lain. Kondisi itu terus berlangsung selama play game dengan gembira tanpa mengabaikan instruksi pelatih yang memang mengetahui kondisi pemainnya.
Semua pemain tampak gembira dengan latihan ini, sambil bercanda sama temannya. Bahkan saat istirahat turun minum, candaan meledak sesama pemain sambil tertawa lepas, tapi masih dalam batas kewajaran.
Nakata yang juga turun minum, sempat memberi instruksi kepada pemain dalam mengolah si kulit bundar, sambil memperagakan tubuhnya. Usai istirahat dengan latihan di bawah suhu 30 derajat Celcius, kucuran keringat mengucur deras dari balik baju kaos pemain.
Latihan yang berlangsung sekitar dua jam ini, juga ditambah dengan pola menendang bola ke arah gawang, sehingga menjadi gol. Semua pemain dilibatkan dengan peran masing-masing, mulai dari bek, gelandang, sayap dan juga striker.
Jika ada pemain yang melakukan kesalahan, maka langsung dihentikan oleh Nakata dan asisten M Hidayat, serta pelatih T Helza Rahmad yang memimpin pelatihan pemanasan dengan lari keliling lapangan.
Semua pemain tampak masih bugar, walau sudah berlatih satu jam lebih dengan terpaan matahari terus bersinar terang. Kiper yang juga terlibat dalam latihan ini harus jatuh-bangun menyelamatkan gawangnya, walau sebagian bobol ditendang pemain.
Candaan dan tawa juga terlihat dalam latihan di depan gawang, jika tendangan seorang pemain melenceng dari gawang atau juga ada yang berhasil menjebol gawang beberapa kali. Seorang pemain sempat bercelutuk, ‘Kalau latihan bagus, tetapi saat tanding melempem’ yang ditujukan kepada seorang striker.
Tetapi, sang pemain hanya tersenyum mendengar candaan temannya dengan pemain mulai kembali padu dalam melakukan serangkaian serangan, dengan harapan akan lebih mudah saat melakoni laga playoff nantinya.
Tim sepak bola Aceh Besar ini, dengan usia rata-rata 16 sampai 18 tahun masih harus terus dilecut, walau sudah mampu bermain dengan baik. Seperti kiper dengan pelatih Rahmanuddin terus berusaha memperbaiki pola mengamankan bola dari serangan lawan.
Pelatihan pemain bersama kiper seusai melakukan latihan terpisah menjadi satu tim utuh dalam pertandingan terus dilakoni oleh tim Aceh Besar ini. Kepiawaian seorang kiper sangat dibutuhkan untuk memberi kenyamanan pemain dalam bertanding di lapangan.
Latihan yang dilaksanakan dengan santai tetapi serius ini berakhir pukul 10.00 WIB, seiring matahari terus meninggi. Para pemain ini kembali bersiap untuk berlatih pada hari berikutnya dengan pola lebih detail lagi, seperti dikatakan oleh Nakata.
Apalagi, Aceh Besar memiliki lebih banyak waktu dibandingkan lawan di playoff, Aceh Tamiang yang menjadi runner-up Grup D. Dengan kondisi itu, tim pelatih terus berupaya meningkatkan kemampuan pemain dalam beberapa hari, sebelum tim muda Laskar Seulawah ini menghadapi tim muda Bumi Muda Sedia.
Laga kedua tim ini yang dipastikan akan berlangsung seru dilaksanakan di Lapangan Blang Paseh, Sigli, Pidie pada Kamis (10/7/2025) siang, sekitar pukul 15.00 WIB. Untuk laga Rabu (9/7/2025) siang, tim barat-selatan berlaga, Nagan Raya vs Aceh Barat.(Muh)