Ketua MUI Bidang Fatwa Tekankan Lima Aspek Menuju Generasi Indonesia Emas 2045

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh di ANTARA Heritage Center, Jalan ANTARA Jakarta, Rabu (5/2/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad/aa.

Kabarnanggroe.com, Jakarta- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menegaskan pentingnya lima aspek utama dalam membentuk generasi emas yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan yang berlangsung di ANTARA Heritage Center, Jakarta. Rabu, 5 Februari 2025.

“Yang pertama adalah domain pendidikan. Memastikan anak-anak muda memperoleh akses pendidikan yang merata, inklusif, dan juga berkualitas,” ujar Niam yang juga menjabat sebagai Deputi Pengembangan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Niam menekankan bahwa akses pendidikan yang baik menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi yang siap mengemban estafet kepemimpinan di masa depan. Selain pendidikan, aspek kesehatan juga menjadi perhatian utama.

“Memastikan anak-anak yang lahir sebagai bonus demografi berada dalam kondisi bugar, sehat secara fisik, mental, dan spiritual,” tuturnya.

Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia ini menyoroti pentingnya upaya preventif dalam menjaga kesehatan anak-anak, termasuk melalui penurunan prevalensi perokok di kalangan remaja dan pencegahan gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan malas bergerak.

“Menurunkan angka kesakitan pemuda karena malas gerak dan kurang menjaga diri, generasi rebahan dan sebagainya. Itu harus dicegah, serta dibangun kesadaran terkait kebugaran dan kesehatan baik fisik, mental, maupun spiritualnya,” imbuh Niam.

Selain pendidikan dan kesehatan, Niam juga menyoroti pentingnya penyediaan lapangan pekerjaan serta partisipasi sosial bagi generasi muda. Menurutnya, hal ini bertujuan untuk memastikan generasi penerus tumbuh sebagai makhluk sosial yang aktif berkontribusi dalam masyarakat.

“Terakhir, tentu terkait dengan gender dan juga diskriminasi, bagaimana kesempatan ini merata tanpa diskriminasi,” pungkasnya.

Dengan menekankan kelima aspek tersebut, diharapkan generasi muda Indonesia dapat berkembang menjadi individu yang unggul dan siap membawa bangsa menuju kejayaan pada 2045.

 

Exit mobile version