Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Tiga kabupaten di Dataran Tinggi Gayo (DTG), Bener Meriah, Aceh Tengah sampai Gayo Lues masih belum bisa ditembus dari daratan Bireuen.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut tiga kabupaten yersebut masih belum bisa diakses dengan jalur darat imbas bencana banjir bandang dan longsor yang menyebabkan jembatan di Kecamatan Juli putus dan banyak badan jalan yang terbelah.
“Untuk akses darat yang masih sulit di Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues. Tapi, kita bisa menjangkau dari udara,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers, Rabu (3/12).
Abdul menyebut untuk jalur darat menuju ke Aceh Tamiang, saat ini sudah bisa diakses dari Medan, Sumatera Utara (Sumut).
BNPB melaporkan, empat helikopter yelah diterbangkan untuk pengiriman bantuan harian, dengan sasaran Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Lhokseumawe, dan Bener Metiah.
“Jadi, ada dua heli yang hari ini melakukan distribusi logistik ke Aceh Tengah. Kalau sebelumnya kita mendengar informasi Aceh Tengah belum tersentuh dengan bantuan logistik pemerintah, per hari ini tadi ada Heli Caracal pukul 06.00 WIB membawa 1,5 ton ke Aceh Tengah,” katanya pada Selasa (2/12/2025).
Kemudian pada pukul 13.30 WIB, helikopter milik BNPB mengirim bantuan makanan siap saji.
Meski demikian, BNPB mengakui dua pengiriman bantuan belum mencukupi kebutuhan warga terdampak, sehingga jumlah penerbangan akan ditingkatkan hingga akses darat kembali normal.
Selain bantuan udara, distribusi logistik juga dilakukan melalui jalur darat menggunakan dua truk TNI dengan total muatan sekitar 12 ton menuju Kabupaten Nagan Raya.
Pengiriman bantuan Presiden Prabowo Subianto turut disalurkan melalui dua sorti helikopter dan satu sorti darat.
Heli Mi-17 mengirim obat-obatan dan vitamin ke Aceh Tamiang, sementara sorti kedua Heli Caracal membawa bantuan serupa ke Aceh Tengah.
“Selain sorti udara, juga dilakukan pengiriman via darat ke Meulaboh. Ini juga bantuan Presiden terkait dengan vitamin dan obat-obatan,” jelas dia.
Saat ini, operasi udara di Aceh didukung empat pesawat Cessna Caravan, dua sudah beroperasi dan dua dalam tahap persiapan, serta enam helikopter, dengan total 13 unit alutsista udara.
Selain itu, satu pesawat disiagakan di Bandara Kualanamu untuk pengiriman logistik tambahan.
Sedangkan Posko Pengendalian Tanggap Darurat Aceh mengoperasikan satu Kapal Ekspres Bahari untuk mengangkut logistik dari Banda Aceh ke sejumlah daerah pesisir timur, seperti Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.(Muh/*)
