Kabarnanggroe.com, Sigli – Memperingati deklarasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang ke-47, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Kabupaten Pidie, Bahtiar alias Madon, menggelar serangkaian kegiatan kemanusiaan sebagai bagian dari perayaan di Kantor DPW Partai Aceh, kabupaten Pidie, pada hari Senin (4/12/2023).
Acara tersebut tidak melibatkan pengibaran bendera bulan bintang, namun lebih difokuskan pada upaya pemenangan Partai Aceh dalam Pemilu legislatif 2024. Madon menjelaskan bahwa KPA dan jajarannya telah memusatkan perhatian dan energi mereka pada tujuan politik tersebut.
“Dalam kesempatan ini, KPA dan jajaran kami memusatkan perhatian pada kerja-kerja pemenangan Partai Aceh pada Pemilu legislatif,” ujar Madon.
Madon menegaskan komitmennya terhadap perjanjian perdamaian Aceh yang tertuang dalam MoU Helsinki yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005. Sementara itu, amanat Wali Nanggroe Aceh, Tengku Malik Mahmud Al-Haytar, yang disampaikan oleh Tgk Muhammad Ar, menyoroti perjalanan perjuangan yang telah berlangsung selama 47 tahun, sejak diinisiasi oleh Tengku Chik Hasan Muhammad di Tiro, yang mengalami berbagai peristiwa hingga tahun 2005.
“Kita tidak boleh berhenti, namun harus terus bergerak hingga berdampak pada akhir dari cita-cita perjuangan. ‘Terus menjemput cita-cita’ menjadi tema milad kali ini,” ungkapnya.
Dalam pesannya, Madon menekankan pentingnya bangsa Aceh untuk terus berkembang agar bisa berdiri sendiri atas dasar tujuan dan cita-cita leluhur. Ia menyoroti urgensi pembelajaran dan upaya berkelanjutan dalam mewujudkan kemandirian.
“Kita harus terus belajar dan berjuang, tanpa boleh terjebak dalam kebodohan yang hanya akan menghambat pengelolaan sumber daya alam,” tambahnya.
Perayaan Hari Milad ke-47 GAM kali ini di Pidie tidak hanya sebagai momentum peringatan sejarah, tetapi juga menjadi panggung bagi aksi kemanusiaan dengan doa bersama, santunan anak yatim, serta donor darah sebagai upaya konkrit untuk membantu sesama.
Dengan semangat perjuangan yang terus berkobar, perayaan ini telah menjadi tonggak penting dalam meneguhkan komitmen pada perdamaian, serta menjadikan kemanusiaan sebagai inti dari peringatan sejarah yang dirayakan.(Hrs)