HT Ibrahim Kunjungi Lapas di Aceh

*Zulkasmi Apresiasi Kepedulian terhadap Warga Binaan

Anggota Komisi XIII DPR RI, H.T. Ibrahim ST, MM, saat berbincang denga pegawai lembaga pemasyarakatan di Lapas Kelas IIB Banda Aceh, Sabtu (3/5/2025). FOTO/ DOK POS ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Anggota Komisi XIII DPR RI, H.T. Ibrahim ST, MM, melakukan kunjungan kerja ke dua lembaga pemasyarakatan di Aceh, yakni Lapas Kelas III Lhoknga dan Lapas Kelas IIB Banda Aceh, Sabtu (3/5/2025).

Kunjungan tersebut mendapat apresiasi dari Anggota Komisi I DPRK Banda Aceh, Zulkasmi, yang turut mendampingi dalam kegiatan tersebut.

Zulkasmi menyampaikan rasa bangganya atas perhatian yang diberikan oleh HT Ibrahim terhadap kondisi warga binaan di Aceh. Ia menilai kehadiran langsung anggota DPR RI di lapas menunjukkan komitmen nyata dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk kelompok yang terpinggirkan seperti narapidana.

“Kami bangga dan memberi apresiasi kepada Bapak Ibrahim yang sangat peduli terhadap warga binaan di Aceh. Ini menunjukkan perhatian khusus serta komitmen beliau dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh di Senayan,” ujar Zulkasmi yang juga dikenal sebagai Keuchik Gampong Mulia.

Dalam kunjungan tersebut, HT Ibrahim yang akrab disapa Ampon Bram meninjau berbagai fasilitas lapas, berdialog langsung dengan warga binaan, serta melihat langsung kondisi ruang tahanan. Ia mengapresiasi pengelolaan lapas yang dinilainya telah berjalan dengan baik.

Suasana kunjungan Anggota Komisi XIII DPR RI, H.T. Ibrahim ST, MM, lembaga pemasyarakatan di Kelas III Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (3/5/2025). FOTO/ DOK POS ACEH

“Saya merasa puas bisa berkunjung ke Lapas Lhoknga. Kekompakan antara kepala lapas dan para pegawai sangat luar biasa. Bahkan di hari libur, pelayanan terhadap tamu tetap maksimal,” ungkap politisi Partai Demokrat tersebut.

Ia juga memberikan perhatian khusus pada perlakuan terhadap kelompok rentan di dalam lapas, seperti perempuan dan lansia. Menurutnya, warga binaan sudah diperlakukan secara manusiawi.

“Alhamdulillah, warga binaan diperlakukan dengan baik dan manusiawi,” tambahnya.

Namun demikian, HT Ibrahim juga menyoroti masih kurangnya layanan kesehatan di lapas, terutama terkait minimnya tenaga medis dan ketersediaan obat-obatan. Ia menilai hal ini sebagai tantangan nasional yang tidak bisa diabaikan.

“Ini tidak boleh dibiarkan. Jika nanti ada warga binaan yang sakit di malam hari, bagaimana penanganannya?” tegasnya.

Selain itu, ia juga mendorong agar program pembinaan keterampilan bagi warga binaan diperluas. Tidak hanya keterampilan bercocok tanam, tetapi juga pelatihan lain yang bisa menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat.

“Jangan hanya bercocok tanam. Perlu ada pengembangan skill lain agar mereka siap kerja saat bebas nanti,” ungkapnya.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari penguatan fungsi pengawasan dan dukungan legislatif terhadap sistem pemasyarakatan di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh. HT Ibrahim menegaskan bahwa perhatian terhadap lembaga pemasyarakatan harus menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan manusia dan keadilan sosial.(Wahyu/*)

Exit mobile version