Gampong Lambaro Seubun Lhoknga Gelar Khanduri Blang

*Wujud Syukur dan Pelestarian Adat

Suasana doa bersama pada pelaksanaan Khanduri Blang, di Meunasah Gampong Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (3/8/2025). FOTO/ WAHYU

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Gampong (red-desa) Lambaro Seubun, menggelar tradisi Khanduri Blang yang dihadiri oleh masyarakat setempat, warga gampong sekitar, serta para santri dari dayah di sekitarnya, yang dipusatkan di Meunasah Gampong Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (3/8/2025) sore.

Acara yang diisi dengan doa bersama dan kenduri (khanduri) tersebut juga merupakan bagian dari pelestarian adat serta bentuk rasa syukur dan harapan masyarakat terhadap musim tanam padi yang akan dimulai.

Keuchik Lambaro Seubun, Anum Fuadi menyampaikan, bahwa Khanduri Blang bukan hanya sebagai agenda seremonial, tetapi juga sarat makna kearifan lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

“Khanduri Blang adalah bagian dari tradisi kita yang telah diwariskan oleh para leluhur. Lewat kegiatan ini, kita berdoa bersama agar proses penanaman padi hingga masa panen nanti mendapat keberkahan dan hasil yang melimpah,” ujar Anum Fuadi di sela-sela kegiatan.

Suasana pelaksanaan Khanduri Blang, di Meunasah Gampong Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (3/8/2025). FOTO/ WAHYU 

Sebagai bentuk kebersamaan dan gotong royong, panitia menyediakan sebanyak 23 hidang (sajian makanan lengkap dalam tradisi Aceh) yang dinikmati bersama seluruh tamu yang hadir.

“Kita undang juga masyarakat dari gampong tetangga dan santri dari dayah di sekitar sini, agar silaturahmi antarwarga semakin kuat dan nilai-nilai kebersamaan tetap hidup di tengah masyarakat,” jelas Keuchik Anum.

Masyarakat Lambaro Seubun menyambut kedatangan warga sekitar, pada pelaksanaan Khanduri Blang, di Meunasah Gampong Lambaro Seubun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (3/8/2025). FOTO/ WAHYU 

Kegiatan dimulai dengan pembacaan doa selamat oleh tokoh agama dan serta seluruh masyarakat dan warga sekitar yang hadir tersebut dilanjutkan dengan makan bersama. Suasana penuh kekeluargaan dan rasa syukur begitu terasa di meunasah yang menjadi pusat kegiatan.

Sebagai informasi lainnya, Khanduri Blang memiliki filosofi yang dalam, bukan hanya sebagai tradisi turun-temurun, namun juga sebagai wujud kebergantungan manusia kepada Tuhan dalam urusan rezeki, terutama hasil pertanian.(Wahyu)

Exit mobile version