Wisata  

Pulau Teulaga Tujoh di Batas Selat Malaka, Tawarkan Panorama Nan Indah

Pemukiman nelayan di Pulau Teulaga Tujoh, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa. FOTO/SCREENSHOT

Langsa – Teulaga Tujoh merupakan sebuah pulau yang padat penduduknya dibanding pulau lain di sebelahnya, dimana kawasan wisata bahari ini masuk dalam wilayah Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Desa Teulaga Tujuh memiliki luas sekitar empat hektare dan berdomisili sekitar 700 kepala keluarga, tetapi menawarkan panorama nan indah. Sedangkan transportasi menuju lokasi dimaksud harus menggunakan boat atau perahu mesin yang memang tersedia di Pelabuhan Kuala Langsa

Pulau Teulaga Tujoh terkenal dengan keindahan alam mangrove dan pantai berpasir putih, serta dapat diakses dengan perahu dari Pelabuhan Kuala Langsa, menawarkan pengalaman memancing dan menikmati alam pesisir yang eksotis meskipun penduduknya menghadapi tantangan akses air bersih.

Menuju kesana, harus naik boat atau perahu motor dari Pelabuhan Kuala Langsa atau sekitar 8 km dari pusat kota Langsa dengan waktu Tempuh sekitar 30 menit dari pelabuhan. Alamnya berupa hamparan pasir putih, ombak laut, dan hutan mangrove yang lestari dengan mangrove terlengkap.

Sambil berwisata juga bisa memancing, menikmati pemandangan laut, dan sensasi memancing di laut lepas dengan perahu sewaan. Ramai dikunjungi saat akhir pekan, bagian dari program pengembangan wisata Kota Langsa.

Meskipun bernama “Telaga Tujuh”, pulau ini tidak memiliki sumber air bersih, sehingga warga harus mendatangkan air dari daratan, menjadikan air bersih barang mahal. Apalagi, letaknya terpisah dengan Perkotaan dan harus menyebrang menggunakan kapal nelayan atau kapal Trip ke tempat ini

Telaga Tujoh yang juga dikenal sebagai desa Pusong ini memang lokasinya sedikit terpencil di ujung perkotaan, lokasinya lebih tepat disebut di Tengah laut. Namun, asrinya disini bukan main, bagaikan masyarakat biasa pada umumnya, jauh dari bisingnya kota karena rasanya tenang dan nyaman, ditambah mayoritas warga Pusong adalah nelayan.

Tanah Pusong ini juga cikal bakal adanya warga Tionghoa di Kota Langsa, karena terdapat sebuah Vihara Kecil situs yang sudah hancur berantakan yang kini sudah tak berbentuk, tinggal reruntuhan saja. Kata warga setempat, Aidil, vihara ini sudah ada sejak zaman kala sekitar tahun 70-an lebih atau bahkan bisa lebih lama lagi.

Kawasan pesisir pantai Pulau Teulaga Tujoh, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa. FOTO/SCREENSHOT

Dari cerita warga leluhur dulu, Vihara ini bentuknya tidak besar, terdapat sebuah ornament berbentuk Naga dan Bidari diatas atap, lalu warnanya hijau, kuning dan merah. Bahkan juga ada lampionnya Selain cerita sejarahnya, Pusong Telaga Tujoh ini daya Tarik wisata tersendiri.

Aidil menjelaskan saat ini yang bisa ditawarkan yakni trip kapal. Dari Pelabuhan (Pergi) menikmati desiran ombak, lalu ketika pulang (Sore) menikmati indahnya matahari terbenam. “Pemandangan ini jarang bisa dilihat di Kota, namun bisa dilihat langsung di perjalanan pulang dari Pusong ke Kota Langsa,” jelasnya.

Selain menawarkan trip Kapal, kata Aidil, di Pusong juga ada kuliner sederhana murah meriah yakni Mie Caluk Pusong Ddan hanya ada sekitar pukul 05.00 hingga 07.30 WIB. Artinya kalau mau mencicip harus datang lebih awal. Pusong memang sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kota Langsa.

“Ada filosofi dibalik murahnya harga Mie Caluk Pusong, murahnya harga juga disesuaikan dengan kondisi sekitar, artinya sama-sama mengerti saja,” ujarnya. Selain itu, Kawasan Pusong sering dijadikan tempat beristirahat bagi para pemancing darilaut sebelum pulang ke Kota Langsa. Tempat ini selalu menyediakan tempat istirahat bagi para pemancing.

Seorang pengunjung mengatakan kalau Pusong Telaga Tujoh selalu menjadi spot pertama untuk mancing, karena, tempat ini sebagai desa yang bisa disebut langsung berhadapan dengan laut atau Selat Malaka, tempat jalur pelayaran internasional.(Adv)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version