Dayah Babussa’adah Gle Gurah Gelar Maulid Akbar, Dirangkai dengan Haul ke-5 Abu Gurah

Pimpinan Dayah Babussa'adah Gle Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar bersama pengurus dan anggota DPRK Banda Aceh, Sofyan Helmi berpose bersama anak yatim seusai memberi santunan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Sabtu (1/11/2025). FOTO/IST

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dayah Babussa’adah Gle Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar menggelar Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Komplek Dayah Babussa’adah, pada Sabtu (1/11/2025).

Kegiatan Maulid yang dirangkai dengan Haul ke-5 tahun almarhum Abu H Hamdan Mustafa bin Ibnu Abbas atau dikenal dengan Abu Gurah bertepatan pada 1 November 2025, dihadiri ribuan undangan, termasuk masyarakat sekitar dan orang tua santri.

Pimpinan Dayah Waled H Jalaluddin yang merupakan putra Abu gurah melalui pesan suara WhatsApp (WA), Sabtu (1/11/2025) menjelaskan peringatan Maulid ini dirangkai dengan sejumlah kegiatan, di antaranya santunan kepada anak yatim gampong sekitar yakni Gurah, Lam Geue dan Lam Rukam.

Warga dan orang tua santri terus berdatangan untuk ikut memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Komplek Dayah Babussa’adah Gle Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar Sabtu (1/11/2025). FOTO/INSTAGRAM

Dia menjelaskan kegiatan ini telah menjadi rutinitas tahunan pada setiap peringatan Maulid yang dilaksanakan oleh dewan guru dan para alumni dayah. Dia menjelaskan kenduri Maulid tahun ini berlangsung khidmat dan lancar.

Dikatakan, peringatan Maulid tahun ini melibatkan berbagai pihak, bukan hanya dewa guru, tetapi santri dan para alumni dayah yang tersebar di seluruh penjuru Aceh yang ikut memberi sumbangsih, sehingga terlaksananya kegiatan ini.

H Jalaluddin yang akrab dipanggil Tgk Din juga mengharapkan perhatian dari pemerintah, baik Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi Aceh untuk membantu pembangunan berbagai sarana dan prasarana pendukung dayah ini.

Disebutkan, seperti area jalan masuk dayah, asrama santri dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang memang sangat dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar para santri. “Kami sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, mulai dari sarana jalan sampai dalam kompleks dayah,” ujarnya.

Seperti diketahui, jalan menuju dayah dan juga di dalam kompleks Dayah Babussa’adah Gle Gurah masih berupa pasir dan batu (sirtu), sehingga akan berdebu saat diterpa angin kencang dan becek saat hujan turun.(Muh)

Exit mobile version