Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi Prihatikan Nasib Eks Kombatan GAM

Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh no urut 1, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dalam debat kedua di The Pade Hotel, Lampeneurut, Darul Imarah, Aceh Besar Jumat (1/11/2024) malam. Foto/SCREENSHOT

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh no urut 1, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dalam visi-misinya memprihatikan nasib eks kombatan GAM.

Hal itu disampaikannya dalam debat kedua paslon cagub dan cawagub Aceh dengan moderator, Romy Zuliansyah dan Ida Almaddany di The Pade Hotel, Lampeneurut, Darul Imarah, Aceh Besar Jumat (1/11/2024) malam

Dalam sesi tanya-jawab, Fadhil mempertanyakan kembali nasib eks kombatan GAM, padahal anggaran yang dikucuran dari 2017-2024 sampai Rp 500 miliar atau setengah triliun.

Fadhil mengatakan keberadaan Badan Reinterigasi Aceh (BRA) sangat penting, tetapi hingga saat ini banyak korban konflik dab eks kombatan belum mendapat kesejahteraan, Bahkan, katanya, telah terjadi penyimpangan di BRA.

Muzakkir menjelaskan BRA sebenarnya sebagai wadah daripada perjuangan mantan kombatan, tetapi dalam penyelengaraan, ‘lage hantu bak kayee’. Mantan Panglima GAM itu menjelaskan inilah yang perlu disikapi, sikronisasi antara ketua dengan sekretariat.

Dia menambahkan, akibat ketidakharmonisan keduanya pada 2012, anggaran yang telah disediakan menjadi mati total. Mualem menambah dana Otsus, sebesar satu persen untuk mantan kombatan GAM. Dek Fadh menambahkan wadah ini untuk semua, bukan hanya kombatan saja, tetapi seluruh korban konflik, tempat mereka mengadu dan selama ini, disalurkan sesuai aturan.

Namun, Fadhil mengatakan sikronisasi sudah telat, karena mantan kombatan GAM, sangat ingin merasakan kesejahteraan. Karena ini sangat strategi, katanya, korban konflik dan mantan kombatan harus mendapat perhatian agar juga sejahtera.

Sedangkan Mualem kembali menjelaskan telah meminta Pj Gubernur Bustami mengganti ketua dan sekretaris diganti, tetapi baru saja diganti. Dikatakan, untuk mensikapi hal ini, maka harus merujuk ke pusat, agar betul-betul serius, tidak lagi ramai seperti dulu.(Muh)

Exit mobile version