Mahasiswa Kedokteran USK Laksanakan Program Pembinaan Desa Tahap II

Dokter spesialis mata sedang melakukan pemeriksaan untuk ketajaman penglihatan mata kepada sejumlah anak-anak MIN 14 Lamteugoh, bertempat di Gampong Lamtutui, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (01/11/2023). FOTO DJ88

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) kembali melakukan program pembinaan desa tahap ke-2 pada di Desa Binaan AMSA-USK 2023/2024. Program pembinaan tersebut diisi dengan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan mata.

“Pada Kunjungan tahap ke 2 ini, kami fokus pada pemeriksaan visus mata anak dan katarak lansia, penyuluhan Stunting dan Pemeriksaan Antropometri,” kata Muhammad Afif Almutawakkil Mahasiswa Kedokteran USK kepada posaceh.com, Aceh Besar, Rabu (01/11/2023).

Pemeriksaan visus mata ini berkerja sama dengan PERDAMI (perhimpunan dokter spesialis mata Indonesia) Aceh bertepatan dengan perayaan World Sight Day (Hari Mata Sedunia) 2023.

“Pemeriksaan dilakukan langsung oleh dokter spesialis mata dari PERDAMI Aceh. Sebelum dilaksanakannya pemeriksaan, juga disampaikan penyuluhan terkait kesehatan mata oleh dokter spesialis mata,” ujarnya.

Kemudian, mahasiswa USK juga melaksanakan pemeriksaan visus mata pada anak sekolah MIN 14 Lamteungoh dan untuk lansia pihaknya fokus pada screening katarak.

Salah satu lansia warga Gampong Lamtutui sedang menjalani pemeriksaan mata oleh dokter spesialis Mata, di Gampong Lamtutui, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (01/11/2023). FOTO DJ88

“Untuk jumlahnya sebanyak 25 orang dari kelas 4, 5, dan 6, bila untuk lansia sebanyak 75 orang lansia mengikuti pemeriksaan tersebut,” ujarnya

dokter spesialis anak RSUDZA sedang memeriksa balita terkait stunting, di Gampong Lamtutui, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Rabu (01/11/2023). FOTO DJ88

Afif juga menyampaikan, untuk penanganan stunting yang juga merupakan fokus kegiatan pada hari ini, dilaksanakan di Lapangan kantor keuchik Gampong Lamtutui dan materi stunting akan disampaikan langsung oleh dokter spesialis anak RSUDZA.

“Tujuannya ialah untuk menambah wawasan warga dalam memahami stunting, sehingga dalam menekan angka prevalensi stunting di Aceh khususnya Aceh Besar semakin cepat,” paparnya

Selain sosialisasi, Afif menjelaskan jika hari ini juga dilakukan pemeriksaan antropometri, yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan sebagai upaya untuk men-screening status kesehatan gizi balita.

“Jadi Sebanyak 36 balita berhasil dilakukan pemeriksaan antropometri pada hari ini,” pungkasnya. (Dj)

Exit mobile version