Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Ratusan peserta yang menjadi kader anti-narkoba dari seluruh gampong di Banda Aceh bergegas bangkit dari tempat duduknya seusai panitia Sosialisasi Narkoba untuk Pemuda/Warga Gampong Kota Banda Aceh mengumumkan saatnya makan siang di Diana Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (30/9/2025).ang
Hidangan makanan berbentuk prasmanan ala hotel dibagi di dua tempat, satu untuk peserta wanita dan satunya lagi untuk peserta pria agar dua jenis kelamin berbeda itu tidak bercampur baur saat antre panjang mengambil makanan.
Untuk prasmanan wanita ditempatkan di sisi kiri aula acara dan pria di restoran atau belakang tempat acara dilaksanakan, masih di lokasi yang sama. Bagi peserta wanita, antrean tidak terlalu padat, sebaliknya antrean pria padat, tetapi masih dalam koridor aman.
Jurnalis Media Pos Aceh yang ikut antre panjang dengan bergegas menuju lorong restoran, saat sejumlah pria lainnya dengan cepat bangkit dari tempat duduknya, sebagian besar masih berusia muda, lainnya kaum pria sudah berkeluarga.
Di tengah-tengah antrean, sejumlah pria muda terus berceloteh dengan barisan tidak maju-maju. Salah seorang remaja putra sempat bercelutuk dalam bahasa Aceh yang artinya ‘Yang di depan tampaknya ambil banyak makanan’ lainnya menambahkan ‘tampaknya tinggal kepala ayam’.
Antrean yang dimulai sekitar pukul 12.25 itu berjalan tertib, walau sebagian peserta terus berceloteh sambil tertawa bersama rekan-rekan satu gampongnya. Ada juga yang tidak sabar, dengan santai menuju depan agar cepat mendapatkan jatah makan, namun tidak ada yang protes.
Dengan tenang, pria muda itu masuk ke barisan depan sambil bersandar ke dinding, seperti tidak terjadi apa-apa, padahal yang lainnya terus memperhatikannya. Walaupun demikian, peserta lainnya tetap mengikuti antrean dengan tertib.
Barisan panjang dengan paling belakang dari tempat acara tetap bergerak perlahan, satu per satu melangkah maju ke depan. Saat tiba di area meja makan hotel, sejumlah peserta sedang menyantap makanan dengan santai, hanya memperhatikan lainnya yang sedang antre.
Seorang peserta kembali berseloroh ‘Sudah banyak yang mulai makan dan kita mungkin hanya mendapat sisanya’ tetapi lainnya hanya tertawa. Barisan ini yang sebenarnya tertib, tidak berdesak-desakan berlangsung sekitar 30 menit.
Ternyata, sampai peserta terakhir mengambil makanan, termasuk panitia, semuanya masih tersedia, karena petugas hotel terus mengisi tempat makanan yang kosong, sehingga semuanya tetap seperti semula.
Bukan hanya makanan yang disediakan, buah-buahan dan minuman segar sebagai makanan penutup juga disediakan panitia. Seusai mengambil makanan, peserta duduk di meja, ada yang bersama teman atau juga sendiri-sendiri dalam satu meja bulat.
Sambil makan, ada juga saling bercengkerama sesama temannya dengan wajah-wajah tampak ceria. Sebuah pelatihan dengan tujuan membentuk kader anti-narkoba tangguh di gampong-gampong diakhiri dengan gembira.
Peserta sosialisasi ini yang mendapat pengarahan langsung dari pejabat terkait dan polisi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba juga mendapat sertifikat sebagai kader anti-narkoba, sekaligus sebagai bukti orang yang sudah paham tentang narkoba dari berbagai sisi.
Dalam sosialisasi, narasumber menyampaikan berbagai hal tentang narkoba kepada peserta. Seperti dari polisi yang disampaikan oleh Kasat Resnarkoba Polresta Banda Aceh, AKBP Rajabul Asra HM SH yang diwakili Ipda Trisna SPd meminta gampong ikut aktif mencegah penyalahgunaan narkoba.
Dari pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh yang disampaikan oleh pimpinannya, Kombes Pol Zahrul Bawadi SH MM memaparkan berbagai jenis narkotika, baik dari alam, semi-sintesis maupun sintesis.
Kaban Kesbangpol Banda Aceh, Heru Triwijanarko SSTP, MSi, yang membuka pelatihan bagi kader anti-narkoba ini lebih menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam memerangi narkoba.
Melalui sosialisasi ini, Kesbangpol Banda Aceh itu berharap akan tumbuh kesadaran kolektif masyarakat, khususnya pemuda, untuk menjauhkan diri dari narkoba sekaligus berperan sebagai agen perubahan di lingkungan masing-masing.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRK Banda Aceh, Ramza Harli yang juga hadir menjelaskan tentang regulasi narkoba kota, Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2023 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GNPN).
Peserta yang berjumlah sekitar 200 orang yang berasal dari beragam profesi, termasuk remaja putri/putra dan ibu rumah tangga dengan serius mengikuti penjelasan yang dipaparkan oleh para narasumber.
Kursi yang dibagi dua bagian, satu kelompok pria dan satu kelompok lainnya wanita merupakan bagian dari pelaksanaan syariat Islam. Aceh yang dikenal sebagai negeri “Serambi Mekkah” tetap menjalankan syariat Islam dalam berbagai kegiatan tanpa kecuali.
Kegiatan yang berlangsung sukses itu diakhiri dengan foto bersama narasumber dengan peserta dan slogan ‘War on Drugs for Humanity’ atau Perang Melawan Narkoba untuk Kemanusiaan digaungkan di aula acara.
Inilah sebuah upaya berkelanjutan dari Pemko Banda Aceh untuk membentengi para pemuda dan pemudi dari pengaruh narkoba, sekaligus untuk menjaga masa depan generasi muda kota ini tetap terjamin.(Muh)