Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banda Aceh telah mempersiapkan serangkaian langkah strategis untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa. Salah satu upaya utama yang akan dilakukan adalah pengaturan arus lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan yang kerap terjadi selama Ramadan, terutama pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Wahyudi SSTP MSi menyatakan, pihaknya akan mengerahkan petugas ke berbagai lokasi strategis guna mengurai kepadatan kendaraan. Langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat menjalankan aktivitasnya dengan lebih nyaman tanpa terganggu oleh kemacetan.
“Kami telah memetakan area-area yang sering mengalami kepadatan lalu lintas selama Ramadan, seperti lokasi penjualan kuliner dan pasar takjil. Petugas akan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas dan memastikan tidak terjadi penumpukan kendaraan. Kami ingin memastikan masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar dan aman, terutama saat mencari menu berbuka puasa,” ujar Wahyudi di Banda Aceh, Senin (24/2/2025).
Selain mengatur arus lalu lintas, Dishub Banda Aceh juga akan menyiapkan skema rekayasa lalu lintas jika terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa titik utama. Salah satu strategi yang disiapkan adalah pengalihan arus dan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk kepolisian dan Satpol PP, guna memastikan kelancaran lalu lintas.
*Fokus pada Pengawasan dan Penataan Parkir
Selain pengaturan lalu lintas, Dishub Banda Aceh juga akan fokus pada pengawasan dan penataan area parkir di sekitar lokasi penjualan kuliner Ramadan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan akibat kendaraan yang diparkir sembarangan, terutama di kawasan yang menjadi pusat kegiatan warga saat menjelang berbuka puasa.
Kepala Bidang Pengawasan dan Keselamatan Dishub Banda Aceh, Aqil Perdana Kesumah SH, menekankan pentingnya penataan parkir yang baik guna mendukung kelancaran lalu lintas selama bulan Ramadan.
“Kami akan melakukan rekayasa dan penataan lokasi parkir bagi konsumen atau pengunjung lokasi penjualan kuliner Ramadan. Petugas akan memastikan kendaraan diparkir dengan tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Jangan sampai kondisi jalan semakin semrawut akibat parkir yang tidak teratur,” jelas Aqil.
Ia juga mengimbau para pemilik usaha kuliner Ramadan untuk berkoordinasi dengan pihaknya terkait lokasi parkir yang disediakan agar tidak mengganggu jalannya kendaraan di sekitar area penjualan takjil.
“Kami mengajak para pedagang dan pemilik usaha kuliner Ramadan untuk bekerja sama dalam menjaga ketertiban parkir. Jika parkir diatur dengan baik, maka kemacetan bisa dikurangi,” tambahnya.
*Imbauan Kepada Masyarakat untuk Tertib Berlalu Lintas
Selain pengaturan lalu lintas dan parkir, Dishub Banda Aceh juga mengimbau warga masyarakat agar tetap mematuhi aturan berlalu lintas selama bulan puasa. Pihaknya menilai, kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas serta arahan petugas di lapangan sangat penting demi menjaga keselamatan bersama.
“Kami mengingatkan agar warga tetap tertib saat mencari menu berbuka di sore hari. Keselamatan dan kenyamanan bersama harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai karena terburu-buru atau kurang sabar, justru terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” sebut Aqil.
Ia juga meminta pengendara untuk menghindari penggunaan klakson berlebihan di jalan raya, terutama saat menjelang magrib. “Banyak orang yang sedang beribadah atau menunggu azan magrib, jadi sebaiknya kita saling menghormati dengan tidak membunyikan klakson secara berlebihan,” sambungnya.
*Pengaturan Lalu Lintas di Hari Meugang
Selain pengaturan lalu lintas selama Ramadan, Dishub Banda Aceh juga akan melakukan pengawasan khusus menjelang bulan puasa, terutama pada hari Meugang. Tradisi Meugang di Banda Aceh biasanya menyebabkan peningkatan aktivitas di pasar-pasar tradisional, yang berpotensi menyebabkan kemacetan di beberapa titik.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Dishub Banda Aceh telah menyiapkan strategi pengaturan arus kendaraan di sekitar area penjualan daging Meugang. Petugas akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang diprediksi mengalami lonjakan kendaraan, seperti Pasar Peunayoeng, Pasar Al-Mahirah Lamdingin, dan Pasar Seutui.
“Dengan adanya penempatan pedagang daging Meugang, tentu harus dilakukan pengawasan karena arus lalu lintas akan meningkat di kawasan itu dan dikhawatirkan dapat terjadi kemacetan. Kami akan menerapkan pola pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang dapat mengganggu aktivitas warga,” jelas Aqil.
Selain itu, Dishub juga akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan jalur-jalur alternatif dapat digunakan guna menghindari kemacetan parah di kawasan pasar.
Dishub Banda Aceh berharap, langkah-langkah yang telah disiapkan ini dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan dari masyarakat. Wahyudi menegaskan bahwa peran masyarakat dalam menciptakan lalu lintas yang tertib sangat penting, terutama selama Ramadan yang identik dengan peningkatan aktivitas di jalan raya.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dan kesadaran masyarakat sangat kami harapkan agar upaya yang telah kami lakukan bisa berjalan dengan optimal. Jika semua pihak saling bekerja sama, maka kenyamanan dan kelancaran selama bulan puasa dapat terwujud,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dipersiapkan, Dishub Banda Aceh optimistis dapat mengurangi kemacetan serta menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat selama Ramadan 1446 Hijriah.(Wahyu)